24/05/12

Pembenihan Lele Dumbo: 8. Pemeliharaan Benih

Oleh: Agus Putra A. Samad

Pemeliharaan benih          
          
          Setelah benih berumur 2 minggu, maka pakan harus diganti dengan ukuran yang lebih besar seperti moina, dapnia dan tubifex, agar sesuai dengan bukaan mulut benih. Pada usia ini, benih juga sudah bisa diberi pakan komersil berupa pellet yang berukuran halus. Frekwensi serta jumlah pakan yang diberikan perlu diatur dan disesuaikan dengan kondisi benih.  
  
        Kestabilan suhu juga perlu dijaga karena perubahan suhu yang drastis akan menyebabkan terjadinya stress pada benih. Sebaiknya suhu dipertahankan pada kisaran 28-30 oC. Untuk menjaga agar wadah pemeliharaan tetap bersih, maka lakukan penyiponan setiap hari agar sisa pakan dan feses hilang, sehingga tidak terjadi keracunan pada benih.

            Pada pemeliharaan secara intensif, benih lele biasanya akan dipelihara secara khusus dalam bak pemeliharaan atau bak pendederan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan tingkat kelulushidupan yang tinggi sebaiknya benih dipelihara dalam media yang memilki sistem sirkulasi air. Hal ini dimaksudkan agar selain benih lebih aktif bergerak, juga agar media pemeliharaan tersebut selalu berada dalam kondisi kualitas air yang baik.

       Biasanya pada media kolam pembenihan air tenang, pada dindingnya lebih mudah menempel lumut yang dikhawatirkan akan menjadi tempat berkembangnya jamur ataupun parasit yang merugikan. Selain itu sisa-sisa pakan yang menumpuk akan menimbulkan bau busuk yang dapat menurunkan kualitas air.

            Dari semua tahapan perkembangan ikan lele, masa larva hingga mencapai ukuran benih merupakan tahapan paling rentan atau kritis yang membutuhkan perhatian ekstra dari para pembudidaya. pemberian pakan secara teratur dan jumlah yang cukup amatlah penting untuk mencegah terjadinya kanibalisme (@agusputrasamad).

Pembenihan Lele Dumbo: 7. Telur Hingga Larva


 Oleh: Agus Putra A. Samad

Perkembangan telur hingga larva 

        Telur yang berhasil terbuahi (fertil) biasanya akan berwarna bening. Secara umum, mulai dari terjadinya proses fertilisasi (pembuahan sel sperma terhadap sel telur) hingga penetasan telur menjadi larva pada ikan lele berlangsung selama 24 – 36 jam.    

      Setelah telur menetas, larva mempunyai cadangan makanan yang ada di dalam kantung kuning telurnya (yolk sac), sehingga tidak perlu diberi makanan tambahan dari luar. 

        Cadangan makanan tersebut akan habis setelah larva berumur 3 hari. Setelah cadangan makanannya habis diserap, maka larva-larva tersebut akan mencari makanan tambahan. Oleh karena itu, pemberian pakan dilanjutkan dengan pemberian makanan alami (berupa zooplankton) yang mudah dicerna seperti rotifer dan artemia.      
         
         Tetapi bila jenis-jenis makanan tersebut belum tersedia, maka bisa diberi pakan berupa emulsi kuning telur. Emulsi kuning telur tersebut dibuat dari kuning telur rebus yang dilarutkan ke dalam air bersih dan disaring. Cara memberi makannya adalah   4-5 kali sehari. Klik disini: 8. Pemeliharaan Benih

Pembenihan Lele Dumbo: 6. Cara Pemijahan


 Oleh: Agus Putra A. Samad

Cara pemijahan

       Induk betina dan jantan yang sudah matang dan siap untuk dipijahkan dimasukkan kedalam media pemijahan yang telah dipersiapkan. Induk yang dikawinkan adalah dengan perbandingan 1:1 maksudnya adalah masukkan 1 ekor induk betina dengan 1 ekor induk jantan.
              
          Pada beberapa tehnik pemijahan, juga dilakukan dengan perbandingan 2:1, yakni 2 ekor induk betina dikawinkan dengan 1 ekor induk jantan. Untuk merangsang terjadinya proses perkawinan sekaligus sebagai tempat melekatkan telur, maka kedalam media tersebut harus dimasukkan kakaban.

         Proses pemijahan biasanya berlangsung pada malam hari. Keesokan harinya apabila terlihat sudah ada telur yang melekat pada kakaban, maka tangkap dan pindahkanlah induk ikan dari media tersebut. Amatilah perkembangan telur.   
           
          Jika telur berwarna bening dan melekat kuat di kakaban, ini menunjukkan bahwa telur dalam keadaan terbuahi dan embrio ikan akan terus berkembang hingga menetas, namun sebaliknya jika terdapat telur yang berubah warna menjadi putih menunjukkan bahwa telur tersebut tidak terbuahi, maka sebaiknya telur-telur segera dibuang agar tidak mencemari air.     
           
       Untuk mencegah timbulnya jamur maka gantilah air dalam media tersebut sebanyak 50 - 70% dari volume air sebelumnya. Lakukanlah dengan sangat hati-hati agar tidak merusak telur. Selama proses perkembangan telur ini, lakukan pengontrolan suhu air agar tidak mengganggu proses perkembangan embrio. Klik disini: 7. Perkembangan Telur hingga Benih

Pembenihan Lele Dumbo: 5. Persiapan Pembenihan

Oleh: Agus Putra A. Samad

Persiapan pembenihan

            Dalam memulai suatu usaha pembenihan ikan lele, tentunya ketersediaan kolam pemeliharaan induk, wadah  pemijahan, penetasan telur dan pemeliharaan larva merupakan faktor utama yang mesti diperhatikan. 

            Pada pelaksanaan pemijahan, wadah yang digunakan dapat berupa kolam tanah, bak semen ataupun fiberglass dengan ukuran 2 x 1.2 x 0.8 m untuk satu pasang induk dengan berat 600 – 700 gram. Wadah tersebut harus dilengkapi dengan pipa saluran pemasukan dan pembuangan air. 

         Sebelum induk yang akan dipijahkan dimasukkan kedalam wadah tersebut maka terlebih dahulu wadah pemijahan harus dibersihkan hingga tidak ada lumut atau kotoran yang menempel. Setelah bersih, wadah tersebut dialiri dengan air bersih dengan kedalaman 40 – 50 cm.

 Perlu diperhatikan bahwa wadah tersebut haruslah terbebas dari sumber penyebab penyakit seperti parasit, bakteri, jamur dan virus, serta terhindar dari serangan hama seperti ular, biawak, berang-berang ataupun kucing. Sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa lele merupakan jenis ikan photofobi (tidak suka pada cahaya yang berlebihan), maka sebaiknya pilihlah lokasi pemijahan yang teduh dan tidak terkena kontak langsung dengan cahaya matahari.

Untuk mencegah hilangnya induk selama berada dalam wadah pemijahan, maka wadah tersebut harus cukup aman dari jangkauan lompatan induk ikan. Selama proses pemijahan berlangsung biasanya induk jantan akan mengejar-ngejar induk betina, sehingga menyebabkan induk betina sering melompat.    

Tentunya proses pemijahan akan gagal seandainya induk betina berhasil keluar dari wadah pemijahan selama proses pemijahan terjadi. Hal ini tentu akan menimbulkan kerugian bagi peternak ikan. Klik disini: 6. Cara Pemijahan

Pembenihan Lele Dumbo: 4. Pemilihan Induk


Oleh: Agus Putra A. Samad

Pemilihan induk
            
          Perlu diingat bahwa untuk menghasilkan benih yang berkualitas, maka pilihlah calon induk lele dengan kriteria sehat, tanpa cacat dan bebas dari penyakit. Setelah itu, calon induk dipelihara dalam kolam yang telah dipersiapkan. Setelah berumur 6-7 bulan, induk-induk lele tersebut dipisah antara jantan dan betina dan dipelihara dengan padat tebar 4-6 ekor/m2
         
         Jenis jantan dapat dibedakan dari jenis betina, karena alat kelamin di dekat lubang anus ikan jantan berbentuk runcing, sedangkan alat kelamin ikan betina berbentuk bulat telur. Tanda ini baru dapat dikenal dengan mudah saat ikan berukuran minimal 20 cm. Disamping itu, perut ikan betina nampak lebih gendut daripada perut ikan jantan disaat sudah matang telur (siap memijah). Selama masa pemeliharaan tersebut kualitas air harus tetap diperhatikan.

 Pakan yang diberikan dapat berupa pakan alami atau pakan buatan. Pada prinsipnya pakan yang diberikan harus mengandung protein yang tinggi minimum 35%. Jumlah pakan yang diberikan adalah 5% dari total bobot ikan lele tersebut. Dalam hal ini sebaiknya dilakukan sampling setiap satu kali dalam seminggu. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan secara teratur untuk menjamin ketersediaan protein bagi induk. Kekurangan pakan akan dapat menimbulkan stres pada induk ikan yang tentunya akan menimbulkan efek yang tidak baik terhadap perkembangan telurnya.  


         Seleksi induk bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan induk yang akan dipijahkan. Pada saat penyeleksian induk, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar calon induk terhindar dari luka atau lecet serta tidak mengalami stress yang dapat mengakibatkan ikan tidak mau mengeluarkan telur atau bahkan ikan akan mengeluarkan telurnya lebih cepat dari waktu yang telah diprediksikan sehingga akan merugikan pembudidaya. Klik disini: 5. Persiapan Pembenihan

Pembenihan Lele Dumbo: 3. Ciri-ciri lele

Oleh: Agus Putra A. Samad 

Ciri-ciri Ikan Lele 

 









Bagi para pembaca yang belum mengetahui dengan jelas bagaimana bentuk ikan lele dumbo, berikut merupakan ciri-ciri yang perlu diketahui yaitu: 
  1. Tubuhnya memanjang, licin dan tidak bersisik;
  2. Bagian dorsalnya berwarna hitam sedangkan bagian ventral berwarna putih susu; 
  3. Sirip dada telah bermodifikasi menjadi patil; 
  4. Mempunyai empat pasang sungut; 
  5. Mempunyai alat olfaktori didekat sungut yang berfungsi untuk perabaan dan penciuman; 
  6. Nocturnal (mencari makan pada malam hari); 
  7. Lele termasuk ikan pemakan campuran (omnivor) tapi cenderung ke arah karnivor; 
  8. Photopobi (tidak begitu suka cahaya)
  9. Mempunyai arborescent (alat pernafasan tambahan).
Tidak seperti beberapa jenis ikan air tawar lainnya seperti ikan nila dan arwana yang sulit dibedakan antara betina dan jantan, ikan lele termasuk kedalam jenis ikan yang sangat mudah menandakan perbedaan antara betina dan jantan. Bagaimana cara membedakan ikan lele jantan dengan ikan lele betina? 

Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat ciri-cirinya masing-masing yaitu: pada ikan lele jantan, biasanya memiliki warna kulit dada agak tua bila dibandingkan dengan lele betina, urogenital papila (kelamin) pada ikan jantan agak menonjol, memanjang ke arah belakang dan terletak dibelakang anus.

Sedangkan pada betina berbentuk oval, selain itu, tulang kepala jantan agak gepeng jika dibandingkan dengan kepala betina yang relatif cembung. Perbedaan lainnya yang terlihat amat mencolok adalah pada bagian perut, dimana perut lele jantan lebih langsing dibanding perut lele betina. Klik disini: 4. Pemilihan Induk

Pembenihan Lele Dumbo: 2. Tehnik Pembenihan


 Oleh: Agus Putra A. Samad

Tehnik pembenihan

Terdapat tiga tehnik pembenihan ikan lele yang telah dikenal dalam masyarakat yaitu: cara alami, cara semi-intensif dan cara intensif. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kelemahan. 

Contohnya, kelebihan dari pembenihan secara alami adalah tidak memerlukan biaya yang besar karena dapat menggunakan media pemeliharaan seadanya dan tanpa perlu membeli hormon. Namun kekurangannya adalah biasanya jumlah benih yang dihasilkan relatif lebih sedikit dan waktu memijahnya pun tidak dapat diprediksi sehingga banyak telur yang mati sebelum mendapatkan perawatan. 

Sedangkan cara pembenihan intensif atau yang lebih dikenal dengan istilah kawin suntik membutuhkan biaya yang besar karena menggunakan hormon untuk merangsang terjadinya proses perkawinan. Selain itu juga menggunakan media penetasan yang lebih steril dan dilengkapi dengan sistem aerasi dan pengatur suhu air. Namun jumlah benih yang dihasilkan relatif lebih banyak dengan kualitas yang lebih terjamin, serta waktu pemijahannya dapat diprediksi.

Cara pembenihan yang paling banyak dilakukan masyarakat kita saat ini adalah cara pembenihan semi intensif yakni dengan menggabungkan kedua tehnik pembenihan diatas. Pembenihan ini telah menggunakan tehnik penyuntikan hormon agar dapat ditentukan waktu pemijahannya. 

Akan tetapi sarana ataupun media pemijahan yang digunakan masih sangat sederhana. Jumlah benih yang dihasilkan akan sangat bervariasi karena sangat dipengaruhi oleh kondisi kualitas air  dan suhu pada saat pemijahan.  Klik disini: Ciri-ciri Ikan Lele

Pembenihan Lele Dumbo: 1. Pendahuluan

Oleh: Agus Putra A. Samad

Pendahuluan

Ikan lele merupakan ikan yang banyak disukai oleh masyarakat karena rasa dagingnya yang enak. Selain memiliki kandungan protein yang tinggi, ikan ini juga sangat mudah dijumpai di pasar dengan harga terjangkau. Ikan lele sangat mudah dibudidayakan karena ikan tersebut mampu hidup dan tumbuh pada kualitas air yang tidak begitu baik. 

Lele dapat dipelihara dalam perairan tenang (air tidak mengalir) dan dangkal, serta dapat hidup dalam lumpur dan perairan lembab karena ikan ini memiliki alat pernafasan tambahan yang terdapat dalam rongga insang. 

Ikan ini termasuk dalam jenis ikan ”cat fish” karena memiliki kumis, yakni empat pasang sungut yang terletak di sekitar mulut. Selain itu ikan lele juga memiliki jari-jari sirip dada yang telah bermodifikasi menjadi duri atau didalam masyarakat lebih dikenal dengan istilah patil yang mampu mengeluarkan ”bisa” sehingga berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari serangan musuh. 

Jari-jari sirip punggungnya lunak memanjang dari pangkal kepala hingga ke pangkal ekor, demikian pula dengan jari-jari sirip anusnya memanjang dari belakang lubang anus hingga ke pangkal ekor. Sedangkan sirip ekornya berbentuk bulat ”rounded”.

Salah satu kunci dalam keberhasilan pemeliharaan ikan lele dumbo adalah ketersediaan benih. Benih lele dumbo memang dapat kita peroleh dengan membeli dipasar, akan tetapi ketersediaannya sangat terbatas, dan mutunya pun tidak terjamin. 

Oleh sebab itu, usaha pembenihan sendiri adalah cara yang terbaik untuk menjamin ketersediaan benih serta memproduksi benih-benih yang berkualitas. Selain itu, usaha pembenihan dapat mengarahkan kegiatan budidaya menjadi kegiatan yang mandiri dan dapat menyerap tenaga kerja yang tentunya akan dapat mendorong kegiatan ekonomi pembudidaya ikan.    Klik disini: 2. Tehnik Pembenihan Lele