Secara umum udang Pisang mempunyai pola pertumbuhan mendekati udang windu untuk periode yang sama. Akan tetapi udang ini mampu tumbuh normal dengan pakan berprotein rendah. Hal ini dibuktikan dari tingkat kerakusan mencari makan sekalipun berupa detritus.
Udang ini dapat dipelihara pada kepadatan yang lebih tinggi (>30 ekor/m2). Ini ditunjukkan pada kebiasaan unik, yakni dapat menangkap pakan pada kolom air. Artinya udang tidak perlu berebut pakan di dasar tambak. Dengan demikian produktivitas udang Pisang di tambak dapat lebih tinggi dari udang Windu. Walaupun mempunyai toleransi salinitas yang luas, tetapi udang ini tumbuh secara optimal pada kisaran salinitas yang lebih rendah (5 – 15 ppt) dan ukuran (size) lebih seragam. Berdasarkan pengamatan pada hamparan tambak dengan multispesies udang, udang Pisang baru terserang penyakit setelah udang lainnya mengalami kematian. Tekstur daging, warna dan cita rasa merupakan sisi lain dari keunggulan ekonomis bagi perdagangan udang baik domestik maupun dunia.