![](http://sahidhir.files.wordpress.com/2016/07/wp-1468994049016.png)
Mikroba sering membentuk flok selain menempel pada benda. Serat penempel flok terbagi menjadi dua yakni serat penghubung spesies yang sama (ECPS) dan penghubung spesies yang berbeda (EMPS).
![](http://sahidhir.files.wordpress.com/2016/07/wp-1468994227452.png)
Flok bisa terurai dengan pemberian pengoksidasinya, EDTA atau enzim protease.
![](http://sahidhir.files.wordpress.com/2016/07/wp-1469428677177.png)
![](http://sahidhir.files.wordpress.com/2016/07/wp-1468994313793.png)
Alga hijau biru juga mengeluarkan serat di luar sel.
![](http://sahidhir.files.wordpress.com/2016/07/wp-1468994397116.png)
Demikian juga bakteri benang, memiliki materi di luar sel untuk berkumpul.
![](http://sahidhir.files.wordpress.com/2016/07/wp-1468994610231.png)
Fitoplankton juga dapat ambil bagian dalam kumpulan tersebut.
![](http://sahidhir.files.wordpress.com/2016/07/wp-1468994688140.png)
Invertebrata akan berkembang dengan memakan mikroba yang telah tumbuh dengan baik.
![](http://sahidhir.files.wordpress.com/2016/07/wp-1468994745317.png)