18/08/14

Pengamatan makroskopis


Pengamatan kesehatan larva dilaksanakan melalui 3 tahapan observasi yaitu pengamatan secara makroskopis, mikroskopis dan molekuler. Pengamatan makroskopis dilaksanakan dengan melakukan pengamatan visual pada sampel yang diambil menggunakan wadah berbahan kaca (beaker glass) dan bahan plastik dari setiap bak pemeliharaan.

Pengamatan secara makroskopis meliputi,
  1. Sifat fototaksis; Udang Pisang dalam kondisi sehat memiliki respon positif terhadap cahaya.
  2. Bentuk feses udang yang kompak (tidak terputus) akan terlihat memanjang keluar dari anus.
  3. Aktifitas berenang dan respon setiap mengalami getaran atau disentuh.
  4. Keseragaman ukuran
  5. Isi usus yang lebih kompak.
  6. Kesempurnaan proses moulting. Gangguan moulting pada udang dapat menurunkan sintasan hidup dan menghambat pertumbuhan.
  7. Estimasi sintasan hidup dari setiap bak penting dilakukan untuk menggambarkan kesehatan udang secara umum. Hasil estimasi sintasan hidup lebih dari 70% menunjukkan udang dalam keadaan sehat.
Uji ketahanan benih dapat dilakukan dengan penurunan salinitas atau tes perendaman formalin untuk menilai kesehatan larva udang. Tes penurunan salinitas dilakukan dengan cara merendam larva udang dalam air bersalinitas 0 ppt selama 15 menit tanpa aerasi. Tes perendaman formalin dilakukan dengan cara merendam larva udang dalam larutan formalin (37%) 200 ppm selama 30 menit tanpa aerasi. Pada akhir pengujian dihitung porsentase larva yang bertahan hidup. Larva dinyatakan sehat apabila ketahanan terhadap tes stressing mencapai kematian ≤ 20%.