Petunjuk Teknis Pengangkutan Benih
Lele
@Ibnu Sahidhir
Tujuan
1.
Memperoleh benih lele dengan kelangsungan hidup
tinggi
2.
Mengurangi tingkat stress selama pengangkutan
Permasalahan
1.
Kondisi pengangkutan benih dengan padat tebar tinggi,
2.
Kotoran benih menumpuk
3.
Oksigen rendah,
4.
Ammonia tinggi
5.
pH turun
Metode
1. Sistem
tertutup
Hanya
mengandalkan air pada awal pengangkutan
Solusi masalah:
Kotoran benih menumpuk:
Pemuasaan sehari
sebelum keberangkatan
Oksigen rendah:
Pengisian oksigen di
awal pengangkutan dan penggantian oksigen 8-12 jam tergantung kepadatan benih
Ammonia tinggi:
Arang aktif 5gr/l untuk menyerap ammonia
Arang dihancurkan terlebih dulu menjadi butiran
kecil. Pemberian 1 sendok teh tiap 1 liter air
Pergantian oksigen (bukan air) dilakukan setiap 8 jam sekali.
Pergantian oksigen (bukan air) dilakukan setiap 8 jam sekali.
pH turun:
Soda kue 200 mg/l untuk
menjaga pH
Masukkan ½ sendok teh soda
kue (sekitar 2 gr) dalam 1 liter air.
Berikan ½ gelas per 1
liter air pengangkutan
2.
Sistem terbuka
Ganti air ketika
diperlukan dan tanpa oksigen tambahan
Pengangkutan menggunakan wadah terbuka sehingga kebutuhan oksigen benih dapat dipenuhi dari udara bebas. Semua permasalahan berupa kotoran benih yang menumpuk, ammonia tinggi dan pH turun diatasi dengan solusi tunggal yakni ganti air. Pergantian air dilakukan setiap 3-5jam sekali tergantung kepadatan benih. Kondisi kualitas air bisa dilihat dari buih/busa yang muncul.
Catatan :
Mengingat
banyaknya faktor di lapangan yang mempengaruhi kesuksesan pengangkutan benih maka
diperlukan simulasi/uji coba terlebih dahulu sebelum pengiriman jarak jauh.