24/10/16

Memperbaiki Efisiensi Pakan Ikan



Lingkungan yang paling dekat dengan ikan adalah pakan. Pakan digolongkan sebagai lingkungan sebelum ia menjadi bagian dari tubuh ikan. Mikroba pathogen berada di luar tubuh dan jika pun masuk, hanya berada pada bagian tubuh tertentu. Tapi pakan masuk ke dalam saluran pencernaan, dipecah dan masuk ke seluruh tubuh ikan. Dengan demikian pakan dapat menjadi teman baik atau malah musuh yang berbahaya. Sebagai musuh, pakan adalah musuh dalam selimut yang melemahkan ikan dari dalam. Setelah serangan dari luar terdeteksi seperti cuaca memburuk atau berkembangnya pathogen, semua cara penyelamatan ternyata sudah terlambat. Tubuh ikan sudah keropos karena gizi rendah.
Antara yang ideal dan realitas
Ramuan pakan memperhitungkan kebutuhan energi ikan, protein untuk membentuk jaringan, serta vitamin dan mineral sebagai pengatur kerja tubuh ikan. Kebutuhan gizi sebagian ikan telah diteliti dengan seksama oleh para ilmuwan. Namun, yang ideal tidak selalu bisa diwujudkan. Sains nutrisi ikan tidak selalu mewujud menjadi teknologi pakan ikan. Seringkali pakan di pasaran tidak selalu tepat memenuhi kebutuhan ikan. Tetapi mengikuti proses pembuatan pakan yang dikuasai dan pertimbangan ekonomis bisnis budidaya.
Beberapa contoh dapat disebutkan. Pada prakteknya kebutuhan nutrisi ikan harus berkompromi terhadap teknik pembuatan pakan. Ikan yang tidak membutuhkan zat pati dalam jumlah tertentu harus tetap mengkonsumsinya saat memakan pakan apung. Contohnya ikan kerapu. Proses ekstrusi membutuhkan pati untuk mengikat partikel pakan dan mengapungkannya. Ikan yang membutuhkan lemak dalam jumlah tinggi terpaksa tidak dapat memperolehnya karena pakan yang mengandung lemak tinggi mudah tengik. Apalagi asam lemak tak jenuh, tidak dapat disimpan lama. Pakan untuk komoditas ekonomis rendah selalu mengandung banyak karbohidrat karena unsur ini adalah yang paling murah. Sedangkan tepung ikan dan minyak ikan diperuntukkan untuk ikan dengan nilai ekonomis tinggi.
Efisiensi pakan
Sebagian besar pakan ikan diproduksi untuk tujuan pembesaran. Seringkali pakan ini diarahkan untuk mengejar pertumbuhan. Namun, menargetkan pertumbuhan ikan menjadi pesat hanya dengan formulasi pakan bukanlah tujuan yang masuk akal. Pertumbuhan dibatasi oleh genetik. Dan seandainya para ahli genetik pun berhasil membuat strain ikan dengan pertumbuhan sangat cepat, ini juga bukan jawaban jika nilai konversi pakan membengkak. Biaya pakan yang membesar membuat keunggulan ini menjadi kosong belaka. Dengan demikian tujuan yang tepat adalah menghasilkan pakan dengan konversi pakan yang layak secara ekonomis (feed conversion ratio perbandingan antara pakan yang diberikan dengan berat ikan yang diperoleh) dengan kecepatan pertumbuhan ikan yang normal. Oleh karena itu nilai FCR pakan dan kecepatan pertumbuhan ikan adalah relatif per komoditas.
Kinerja pakan semakin efisien jika nilai konversi pakan (menjadi berat ikan) semakin rendah.  Nilai konversi pakan dapat diturunkan dengan memperbaiki 5 hal yakni daya tahan pakan, daya terima, daya cerna, daya serap dan daya guna. Jadi, sangat tidak tepat jika strategi menurunkan FCR hanya fokus pada satu hal saja, misalnya meningkatkan daya cerna dengan memberikan enzim eksogen pada pakan.
Ketahanan pakan di air ditentukan oleh daya rekatnya. Ukuran partikel penyusun pakan dan komposisi pakan yang paling menentukan. Ketertarikan ikan untuk mengkonsumsi pakan dapat ditingkatkan dengan atraktan. Kemudian, pakan yang dikonsumsi akan mudah dicerna jika teksturnya cukup halus, partikel penyusunnya lembut dan enzim pada saluran pencernaan terangsang dengan baik. Selanjutnya, pakan akan mudah diserap jika sudah dilumatkan oleh enzim.
Namun terlalu mudah diserap juga sama buruknya dengan sulit diserap. Pakan dengan kandungan asam amino bebas dan glukosa yang tinggi memang meningkatkan daya serap namun menurunkan daya guna. Selain akan dimanfaatkan oleh mikroba usus, nutrisi siap serap ini juga membuat ikan kewalahan untuk menggunakannya dalam waktu singkat. Akan tetapi, kandungan nutrisi siap serap dalam jumlah sedikit juga penting untuk memberi rangsangan dan energi awal untuk persiapan pemanfaatan pakan.
Kesehatan saluran pencernaan
Pakan yang sudah tercerna baik tidak banyak berguna jika usus ikan luka atau tidak berkembang baik. Lipatan usus harus cukup lebar untuk menyerap pakan dengan efisien. Selain itu lipatan usus yang berkembang baik juga menunjukkan kesehatan saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang sehat meningkatkan daya tahan ikan terhadap penyakit. Karena di saluran pencernaan terdapat jaringan limfoid dalam jumlah besar yang disebut GALT (gut associated limphoid tissue) yang menunjang sistem kekebalan tubuh sebagai penghalang masuknya pathogen.
Pemberian probiotik (mikroba menguntungkan) dan prebiotik (makanan mikroba menguntungkan) dalam pakan dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. Bakteri menguntungkan mengkoloni permukaan usus, mencegah bakteri pathogen menjadi dominan. Asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid, ex: asetat, butirat, propionat) di pakan akan memberikan energi bagi tumbuhnya epitel usus dan membantu penyerapan garam-garam mineral.
Saat di usus tidak berfungsi dengan baik atau banyak senyawa beracun di dalamnya, pemberian adsorben akan membantu mengatasinya. Zeolit dan serbuk arang aktif dapat mengikat toksin logam berat, dioksin dan aflatoksin (racun jamur) sehingga tidak masuk ke dalam tubuh. Adsorben juga bermanfaat untuk menghilangkan bau lumpur senyawa geosmin dan methyl isoborneol dari alga hijau biru.
Yang terakhir, nutrisi yang diserap akan menjadi bagian dari tubuh ikan jika komposisinya seimbang. Dua hal harus diperhatikan yakni jumlah dan perbandingan. Keduanya sama-sama penting dan tidak layak dipertentangkan. Nilai energi pakan penting namun kandungan nutrisi esensialnya juga tidak kalah penting. Seperti halnya kandungan protein pakan penting, perbandingan dan jumlah asam amino esensialnya juga penting. Kandungan karbohidrat penting, penyusun karbohidratnya juga sangat menentukan pemanfaatannya. Seperti halnya asam lemak esensial yang harus lebih diperhatikan selain soal total lemak.